Saya sangat menikmati pekerjaan Saya. Di dalam doa-doa Saya, Saya selalu berdoa agar rasa cinta Saya pada pekerjaan Saya tidak akan pernah hilang, amiin... :)

Berat.

Itu yang Saya rasakan ketika akhirnya tahu bagaimana rasanya berprofesi sebagai seorang CSR (Customer Service Representative). For some people, the job may looks easy. kesannya...


Bahkan ada yang mengira Saya itu melayani customer via telepon. Kaget juga mereka ketika Saya bilang kalau Setiap harinya Saya itu face to face dengan customer.

"Gue kira lo yang jawab telfon gitu, Tie"

"Itu mah call center, boss" jawab Saya, santai.

Setiap harinya, Saya bertemu dengan orang yang berbeda, dari kalangan yang berbeda, latar belakang yang berbeda, masalah yang berbeda, dan karakter yang berbeda, tetapi dengan tujuan yang sama: mereka ingin kita (the CSR) memberikan solusi untuk masalah mereka, dalam hal ini adalah masalah seputar telekomunikasi.

Mingu-minggu pertama Saya menjadi CSR, Saya mendapatkan kasus yang levelnya middle-end. Selanjutnya, Saya dibuat panik ketika semakin ke sini Saya mendapatkan kasus middle-up. Saya hanya tendem selama tiga hari. Selanjutnya Saya udah disuruh narik customer. Dilepas. Alhasil ketika Saya mendapatkan kasus baru yang waktu itu menurut Saya berat banget, Saya sibuk wara-wiri, bolak-balik ke team leader Saya dan ke senior-senior Saya. Tanya ini dan itu. Tak jarang Saya menangkap wajah be-te customer karena Saya nanya-nanya melulu ke rekan-rekan Saya. Tapi tak jarang pula terlukis raut maklum yang merefleksikan kalau mereka mengerti Saya masih baru. Tak jarang Saya mengucapkan 'maaf, Saya masih baru'.

Akhirnya Saya pun mengalami itu. Pengalaman dimarahin sama customer! Huhuhu.... Meja Saya dipukul sama customer itu.

"Tenang Tie, nyantai..." bisik Mas Yokie, dari sim card management (sekarang udah di call center nya Starone dia) yang kala itu berdiri di dekat meja Saya.

Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim... Saya beristigfar berulang-ulang dalam hati.

Shocked?

Pastinya.

Senior-senior Saya hanya senyum-senyum saja pada Saya sambil tak henti-hentinya membesarkan hati Saya.

"Welcome to our world, Tie!" Seru Mba Dhita sambil tertawa lebar pada Saya.

Walau begitu, entah mengapa Saya mencintai pekerjaan Saya. Dan Saya bersyukur sekali akan hal ini. Semua hal, apabila dilakukan dengan niat yang tulus dan dengan hati, inshaAllah akan membawa kebaikan untuk kita, amiin.

Ketenangan adalah salah satu kunci dalam melakukan pekerjaan. Walau customer nya itu ternyata pemarah, banyak mau nya, (ada juga yang) sengaja cari-cari masalah, pokoknya rese deh, sebagai CSR kita dituntut untuk tetap tenang. Tidak terbawa emosi dan suasana. Ibarat di medan perang, CSR itu berada di barisan paling depan. Ibarat rumah, CSR itu laiknya taman yang mencerminkan karakter dari siempunya rumah.

Saya tahu, tidak ada pekerjaan yang mudah, tetapi tidak ada juga pekerjaan yang sulit. Intinya kita harus tetap semangat dengan apa yang kita lakukan sejauh itu positif :)

Besok udah mulai masuk kerja lagi, nih. Semangat!!! :)


PS : Saya selalu membaca doa ini setiap hari baru menjelang :)

allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazani wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasali wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhli wa a'uudzu bika min ghalabatiddaini wa qahrirrijaal.