Saya Bingung.. Kenapa Saya Sedih?  

Posted by t.e.a

Kalau boleh jujur, akhir-akhir ini saya lagi jenuh. Jenuh sama suasana kantor.. Jenuh sama kerjaan.. Jenuh sama rutinitas.. Saking jenuhnya, setiap pagi saya selalu nyetel Global TV buat nonton Dora, Diego, lanjut ke Spongebob. Saya ga ngikutin ceritanya. Cuma lihat selewat-selewat aja, coz saya juga sambil prepare buat ngantor. Hanya dengan mendengar suara-suara lucu mereka dan karakter yang berwarna-warni bisa mancing semangat saya untuk muncul.

Saya males nonton berita. Saya muak dengan berita-berita yang akhir-akhir ini dihiasi oleh berita kriminal. Semangat saya mana bisa muncul.

Tak jarang, saya merasa sedih juga. Entah ini cuma perasaan saya saja atau memang kenyataannya seperti itu, saya merasa terkadang apa yang sudah saya lakukan pada pekerjaan saya seems gada nilainya di mata orang-orang tertentu. Kadang apa yang saya lakukan dengan maksud A dipandang orang dengan maksud B. Sebenarnya sih ga masalah juga. Tapi kadang saya suka terpengaruh oleh suasana dan saya jadi suka sedih. Saya tau saya ga sendiri. Mungkin teman-teman saya juga ada yang merasa kurang lebih sama seperti saya.

Hari ini ada sesuatu yang membuat hati saya senang. Perasaan saya jadi lebih enak. Saya dipuji oleh customer saya. Jadi beliau complain tentang billing kartu pasca bayarnya. Sebenarnya sih gada masalah yang rumit, hanya saja beliau meminta penjelasan. Saya beri penjelasan pada beliau dengan menunjukkan data. Dan ternyata beliau senang dengan penjelasan saya dengan memperlihatkan data-data dari mana sampai akhirnya nominal sekian muncul.

"Jadi boss gampang, mba. Jadi manager juga gampang" ujar customer saya, beberapa saat setelah saya selesai memberikan penjelasan"

Saya tersenyum saja sambil tak mengerti kenapa tiba-tiba beliau berkata begitu.

"Yang susah itu menjadi pemimpin.. Pemimpin yang memiliki hati nurani" beliau melanjutkan. "Saya suka karena anda memberikan penjelasan kepada saya disertai dengan data.. Kamu bisa menjadi pemimpin"

Saya terperangah. Senang campur bingung. Bingung karena saya ga faham, apa hubungannya antara jadi pemimpin dengan cara saya memberikan penjelasan. Ya mungkin ada hubungannya, tapi saya belum nangkep apa. Halah! Tapi yang pasti dan tidak saya pungkiri, saya senang.

Beliau Chinese. Non-muslim, tetapi beliau pengagum Aa Gym. Saya tau karena kami sempat ngobrol-ngobrol sedikit, sambil saya setting GPRS di handset beliau.

Kata-kata beliau membuat saya bersemangat. Tapi, di dalam hati saya yg paling dalam, saya bertanya, benarkah begitu?

Bukannya show off ni ya, tapi gak jarang orang menilai saya perfect. Alih-alih membuat hidung saya kembang-kempis, itu malah membuat saya sakit kepala.

"Hey, gue ga sebagus yang lo kira.. Gue ini biasa aja. Biasa banget. Nothing's special bout me"

Saya hanya ga mau orang terlalu lebih menilai saya. Di sisi lain, saya hanya ingin mereka cukup mengerti saya. Mengerti apa maksud saya dan apa yang saya lakukan. Saya ga masalah orang-orang menilai saya biasa-biasa saja. Cukup mengerti saya saja, mengerti maksud saya, itu sudah cukup.

This entry was posted on 10:49 PM and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

2 comments

hmmm... coba pola pikir kita dibalik..

mungkin karena kita sudah terlalu terbiasa dengan diri kita, sehingga kita mengganggapnya apapun yang diperbuat kita, difikirkan kita semuanya wajar-wajar saja.

tapi ketika orang lain yang tidak terbiasa dengan kewajaran itu menilainya sebagai suatu kelebihan? nah lo?

hehehehehe...

semakin terbiasa semakin bagus..
*analisis sepihak lho :D

iya, gw juga pernah ngerasain hal yang sama, apapun yang gw lakuin dilihat dari kacamata pribadi, semuanya tampak wajar. tapi dilihat orang lain mungkin berbeda.

dan itulah indahnya hidup, diperlukan orang lain untuk diri kita agar melihat sebenarnya seperi apa kita itu

... duh kok gw sok wise yah :D ...

Anonymous  

Wah seneng dong, dipuji customer...

Mungkin kamu ga menyadari ada sesuatu yang spesial dalam diri kamu (mungkin ada martabak nyelip di gigi), tapi orang lain menyadarinya.

Suatu aura yang memancar keluar dari seluruh tubuh dan tatapan matamu...

Bersyukurlah, dan jangan jadi besar kepala dulu...bisa jadi itu ujian. Tunjukkan rasa syukur itu by keeping up the good work!