Renungan  

Posted by t.e.a

Dear my beloved readers...

Saya ingin membagi e-mail yang Saya terima siang ini dari teman kantor Saya... Seorang Ukhti yang Saya cintai :)

Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila kurang berkenan...

DR. Al-Qaradhawi Menangis, Tak Mau Disebut Sebagai Imam

Ibarat padi, semakin berisi semakin merunduk. Seperti itulah sikap seorang ulama. Kepandaian dan bobot ilmunya, semakin membawa sikap yang penuh tunduk dan tawadhu. Dan itulah salah satu rangkaian peristiwa mengharukan yang terjadi dalam Konferensi Imam Al-Qaradhawi bersama para Murid dan Sahabat, sejak hari Sbatu (14/7) di Dhoha, Qatar. Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menolak dirinya disebut sebagai imam.

Beliau mengatakan, bahwa dirinya adalah penuntut ilmu dan tetap sebagai murid sampai akhir hayatnya. Ia juga memintakan maaf kepada siapa saja pihak yang merasa sakit hati karena perkataan maupun perbuatannya. "Manusia bisa saja salah dan benar," katanya. Ia juga menegaskan kembali cita-cita utamanya untuk mati syahid di jalan Allah SWT.

Dalam konferensi itu, hadir lebih dari 100 orang tokoh yang menjadi murid, kawan sampai akhir hayatnya. Termasuk para menteri dan tokoh dari 0 negara dunia. Konferensi tersebut menisbatkan kata "imam" kepada Al-Qaradhawi karena memang Beliau dianggap sebagai tokoh ulama besar zaman ini, sekaligus sebagai penghargaan atas berbagai ijtihad fiqihmya serta pengabdiannya kepada Islam dan kaum Muslimin.

Namun demikian, Qaradhawi mengatakan dirinya tidak ingin pujian dan penghargaan yang diberikan pada dirinya, dan para murid dan sahabatnya itu, menjadikan dirinya terhalang dari pahala amalnya yang dilakukan untuk mencari ridha Allah SWT. Beliau sendiri mengatakan, dirinya takut mengadakan pertemuan ini karena pujian dan sanjuangan memang bisa menghapus pahala amal di akhirat.

Beliau lalu mengutip sabda Rasulullah SAW,

Tak seorang pejuang yang berjuang di jalan Allah, lalu ia memperoleh ghanimah, kecuali akan dipercepat dua pertiga pahalanya di akhirat, sisanya satu pertiga. Tapi bila dia tidak mendapatkan ghanimah, pahalanya sempurna.
(HR Bukhari).

Karena terbata-bata karena tangisannya, Qaradhawi kemudian mengatakan, "Saya takut bila pujian-pujian itu menghilangkan dua pertiga pahala dan hanya tersisa sepertiganya..."


This entry was posted on 1:05 PM . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 comments