Nafas lembut itu membangunkanku
baunya wangi... jernih... suci...
jari-jemarinya yang halus dan lembut membelai-belai kedua pipiku
berkata-kata yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Kedua mata bulan nan jernih itu menyambutku ketika kubuka kedua mataku yang masih lelah ini
serta-merta kantuk lenyap
seperti asap dari secangkir teh yang mengepul
perlahan merayap menghilang
Seketika hatiku berdoa...
Ya Allah, jadikanlah ia seorang Muslimah sejati...
baunya wangi... jernih... suci...
jari-jemarinya yang halus dan lembut membelai-belai kedua pipiku
berkata-kata yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Kedua mata bulan nan jernih itu menyambutku ketika kubuka kedua mataku yang masih lelah ini
serta-merta kantuk lenyap
seperti asap dari secangkir teh yang mengepul
perlahan merayap menghilang
Seketika hatiku berdoa...
Ya Allah, jadikanlah ia seorang Muslimah sejati...
This entry was posted
on 8:10 AM
and is filed under
Asa,
Qattrunnada Thara
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
0 comments