Assalammualaikum...
You know what, i just can't hardly wait for my draduation day on May, 26 2007. My muslimah kebaya and my punjabi style have been made. Well, i use kebaya for the graduation and the punjabi for the family function.
Alhamdulillah, finally i got my degree in economic :) It wasn't easy to reach that degree. I remember the times where were filled with tears. The days where i couldn't sleep tight. I was sleepless!
Well, my life going to be hard. I have to work and my resposibilities are much bigger. I remember my senior (who also my very best friend) whom graduated last year. I was optimis that she would get a job ASAP. She is bright and qualified for working in a big company. Tapi nyatanya....
Perjuangan dia mencari kerja tu berat banget. Hampir sempat ketipu. Di Jakarta pula! Saya gak tahan mendengar dia nangis tiap kali dia nelfon saya. Saya ngerasa gulty juga coz yang saya cuma bisa lakukan hanyalah bilang "sabar, ya..." Swear, rasany saya tu pengen banget buat sesuatu untuk dia. Doing something which more than word "sabar, ya..." Aku tahu dia gak nuntut banyak. Kau tahu dengan hanya mendengarkan saja itu sudah menjadi suatu yang berarti banget buat sahabat saya.
Sampai suatu ketika...
Dia main ke rumah aku. Sehabis shalat ashar dia made a confession yang lumayan mengejutkan aku. Dia bilang, dia sempet gak percaya sama Allah. Kenapa Allah memberikan cobaan yang begitu berat buat dia. Dia sempat gak sholat sholat dan sempet gak mau baca Al-Qur'an lagi. Pada saat itu saya hanya terdiam. Saya gak mau nge judge dengan berkata "Lo seharunya gak boleh gitu..." Aku cuma mau untuk memahami perasaannya dia seandainya aku ada di posisi dia. Dia benar-beanr desperate. Lagipula, masa itu sudah lewat. Dia melihat mamanya nangis. Pada saat itu fikirannya berubah kembali. Alhamdulillah...
Tidak berapa lama kemudian, saya mendapat SMS dari sahabat saya itu. Dia bilang dia sudah dapat kerja di suatu perusahaan IT di Jakarta, "Tapi gue BT (kesel, jengkel) coz cuma dokontrak aja!"
You know what, pada saat itu saya marah sama sahabat saya. Bener-bener marah! Saya balas SMS dia:
"Lo (kamu) tuh gak bersyukur banget sih? Lo sadar gak kalau lo tuh udah dapet kerja. Even cuma dikontrajk, tapi lo UDAH DAPET KERJA..." (aku lupa apa yang aku bilang di SMS seterusnya :P)
Aku worry juga. Takut kalau aku terlalu keras sama dia and takut kalau kata-kata aku ada yang gak berkenan di hati dia. Gak lama kemudian dia nelfon aku. Dia nangis. Dia bilang dia nyesel udah gak mensyukuri apa yang Allah kasih ke dia. Dia gak tahu kenapa bisa jadi orang yang gak bersyukur seperti itu...
That's Life...
Aku banyak banget dapat pelajaran berharga dari dia (sekarang dia jadi accountant dan telah menjadi karyawan tetap di perusahaan IT tersebut :) ). Dari pengalaman dia aku jadi bisa mengantisipasi hari esok yang tak pernah kita tahu bagaimana jadinya. Bukannya aku jadi khawatir akan hari esok, justru aku jadi lebih berusaha di hari saat kaki ini berpijak.
Mencari kerja adalah prioritas utama bagi siapapun yang telah lulus dari perguruan tinggi. Berambisi untuk langsung mendapat pekerjaan di perusahaan yang ok? Sudah pasti lah. Tapi karena terlalu berambisi tak jarang membuat kita buta. Aku jadi ingat dengan salah satu topik di buku La Tahzan nya al-Qarni:
Carilah Rezeki Tanpa Ambisi
Allah SWT berfirman, "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya," (QS. al-An'am [6]:38) "Dia [Allah] memberi makan, dan bukan diberi makan." (QS. al-An'am [6]:14).
Cacing saja yang ada di bawah tanah, atau burung yang berada di dalam sarangnya yang terletak di puncak gunung, atau ikan yang ada di dasar air, diberi rezeki oleh Allah AWT, konon lagi manusia yang jelas-jelas diciptakan lebih mulia daripada makhluk-makhluk lainnya. Maka dari itu, janganlah Anda bersedih dalam hal rezeki.
This entry was posted
on 9:15 AM
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
0 comments