Jantung berderap kencang dan darah mendesir.... Itu lah yang saya rasakan setiap kali menatap ke atas langit yang seperti kubah raksasa.

Bukannya tidak ada ketertarikan pada hal lain apabila saya katakan dengan jujur bahwa menatap langi--langit di malam hari, pagi hari, dan siang hari... langit mendung maupun cerah--adalah one of my weird hobbies. Buat saya, efek dari kegemaran saya itu luar biasa bagi saya pribadi.

Saat kedua mata saya ini menatap langit, di sana tersirat pesan bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, walaupun kamu merasa evrything's a mess, sekacau apapun hidupmu ingat: bahwa selalu ada harapan cerah menanti di depan sana. Ia seperti cahaya lilin. Walaupun cahayanya kecil dan kadang terhempas-hempas oleh angin yang tak jarang ganas, ia akan selalu membimbingmu menuju jalan harapan cerahmu itu. Bahwa Allah tidak buta. Ia tahu apa yang terbaik untuk umatnya yang berusaha untuk keluar dari situasi yang menghimpit sehingga seolah tubuh terasa terjepit dalam ruangan sempit.

Ayo kita berlayar!
Mengarungi samudra
Melintasi angkasa
Jangan buka laci-laci masa lalu itu kawan
Lihat lah ke depan
Ke arah harapan-harapan